Pendidikan Karakter dan Tri Hita Karana

 

Pendidikan karakter adalah proses yang bertujuan untuk mengembangkan dan menanamkan nilai-nilai yang baik pada seseorang, sehingga individu tersebut mampu memahami, menghargai, dan mempraktikkan prinsip-prinsip moral dan etika yang dianggap penting dalam masyarakat. Pendidikan karakter meliputi berbagai macam aspek, seperti kejujuran, keadilan, toleransi, rasa hormat, dan lain sebagainya.

Tri Hita Karana adalah filosofi yang berasal dari Bali, Indonesia, yang menekankan pentingnya hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama manusia, dan manusia dengan alam. Tri Hita Karana merupakan salah satu dasar dari filosofi pendidikan karakter di Bali, yang menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dan harmoni dalam kehidupan sehari-hari.



Dalam Tri Hita Karana, "Hita" berarti kebahagiaan, "Tri" berarti tiga, dan "Karana" berarti sebab. Jadi, Tri Hita Karana berarti tiga sebab kebahagiaan. Ketiga sebab tersebut adalah:

1.        Hubungan dengan Tuhan (Parahyangan). Hubungan ini merujuk pada keharmonisan antara manusia dengan Tuhan yang diyakini sebagai sumber segala kebaikan dan kebenaran.

2.        Hubungan dengan sesama manusia (Pawongan). Hubungan ini merujuk pada keharmonisan antara manusia dengan sesamanya, termasuk keluarga, teman, sesama anggota masyarakat, dan sebagainya.

3.        Hubungan dengan alam (Palemahan). Hubungan ini merujuk pada keharmonisan antara manusia dengan alam sekitar, termasuk hewan, tumbuhan, dan segala sesuatu yang ada di alam.

Menurut filosofi Tri Hita Karana, untuk mencapai kebahagiaan yang sejati, manusia harus mampu menjaga harmoni dan keseimbangan dalam ketiga hubungan tersebut. Oleh karena itu, pendidikan karakter yang didasarkan pada Tri Hita Karana menekankan pentingnya membangun hubungan yang positif dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam, serta memahami dan mempraktikkan nilai-nilai yang dianggap penting dalam masyarakat.

 

Komentar